Mengenakan Pangsi dan Kebaya, Petugas Sambut Kedatangan Jemaah Haji Jawa Barat

By Admin

nusakini.com--Sejumlah orang mengenakan pakaian tradisional Jawa Barat, tampak berkumpul di Aula Arafah Asrama Haji Bekasi, Senin (27/08) lalu. Para wanita mengenakan kebaya hitam, lengkap bawahan jarik batik khas tanah priangan. Sedangkan para pria mengenakan setelan pangsi warna hitam, lengkap dengan iket, kain batik yang diikat mengeliling kepala. Di dada sebelah kiri pangsi hitam yang mereka kenakan, tampak sulaman bordir berwarna kuning melekat bertuliskan “PPIH”. 

Ya, mereka adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS), yang tengah bersiap menyambut kedatangan jemaah haji 1439 H asal Jawa Barat di tanah air. “Kita akan buat penyambutan yang berbeda dan berkesan pada pemulangan jemaah kali ini,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam.  

Ajam menjelaskan bahwa inisiatif mengenakan baju tradisional Jawa Barat ini merupakan bentuk apresiasi PPIH kepada para tamu Allah yang baru saja kembali dari tanah suci. “Ini bagian dari penghargaan penyambutan kedatangan para jamaah dengan mengadaptasi dari kearifan lokal. Baju ini merupakan kebanggaan bagi warga Jawa Barat,” tutur Ajam menambahkan. 

Selain pakaian tradisional pangsi dan kebaya, Ajam mengaku telah mengatur seragam bagi petugas PPIH selama proses pemulangan jemaah. Para petugas akan mengenakan empat seragam dalam satu minggu. Pangsi dan kebaya akan dikenakan pada Senin dan Selasa, Kaos abu-abu akan dikenakan pada Rabu dan Sabtu, kemeja biru polos akan dikenakan pada Kamis dan Minggu, dan baju batik akan dikenakan pada hari Jumat. 

“Ini dilakukan agar para petugas tetap rapih dan teratur dalam menyambut jemaah dan merupakan ciri khas dari tanah sunda,” kata Ajam. 

Debarkasi Jakarta Bekasi menurut Ajam, memiliki motto “Mengabdi pada negeri, melayani jemaah haji”. Maka Ajam meminta para petugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan hati tulus ikhlas kepada para jemaah. “Saya berharap pada fase pemulangan ini, kita dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. Sehingga mereka memiliki kesan yang baik terhadap pelayanan Debarkasi Jakarta Bekasi,” pesan Ajam. 

Ditemui usai memberikan pengarahan kepada PPIH, Ajam menyebutkan bahwa pada musim haji tahun 1439 H / 2018 M, Embarkasi Jakarta Bekasi telah memberangkatkan 39.129 orang jemaah yang terbagi dalam 96 kloter. Para jemaah ini berasal dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. “Proses pemulangan jemaah haji akan berakhir pada 25 September 2018. Petugas di sini akan bertugas sebulan penuh dan bekerja selama 24 jam sehari dengan pembagian jadwal piket,” jelas Ajam. (p/ab)